Pada saat membuat naskah untuk posting dengan pokok bahasan sama di SmallIsPowerful.Blogspot.COM saya hanya menyajikan analisa bisnis berdasar masukan dari teman-teman, karena saat itu saya belum punya pengalaman membuat perhitungan rugi laba per unit kendaraan di luar aturan baku akuntansi perusahaan.
Sekarang saya sajikan perhitungannya berdasar hasil sesungguhnya dari sewa Innova AB 1173 FA setelah kendaraan dijual pada akhir tahun ke empat.
Investasi :
Uang Muka Kredit : Rp 110.000.000
Cicilan 23 kali : Rp 89.953.000
Biaya Asesoris (lapis karpet, cover jok, rear bar, foot step, garnis lampu, kunci stir) : Rp 7.000.000
Total Investasi : Rp 206.953.000
Biaya Perawatan :
Ganti Oli Mesin: Rp 5.700.000
Ganti Oli Transmisi : Rp 840.500
Ganti Aki 2 kali : Rp 940.600
Ganti Ban 2 set : Rp 9.200.000
Servis Rutin + Spare Part Lain : Rp 9.109.000
Pajak Kendaraan : Rp 10.400.000
Biaya Salon Mobil : Rp 3.704.000
Biaya Cuci Di luar (1 bulan sekali) : Rp 1.140.000
Total Biaya Perawatan : Rp 40.034.100
Penerimaan :
Penerimaan Sewa Selama 4 Tahun : Rp 210.075.000
Hasil Penjualan Kendaraan : Rp 170.000.000
Total Penghasilan : Rp 480.075.000
Sisa Hasil Usaha : Rp 480.075.000 – Rp 206.953.000 – Rp 40.034.100 = Rp 233.087.900
Perhitungan di atas adalah hasil sesungguhnya dengan catatan bahwa kendaraan saya disewakan komplet berikut driver dan BBM dengan tarif Rp 650 ribu per 12 jam, tapi penghasilan sewa untuk perhitungan rugi laba unit saya hitung berdasar tarif sewa kendaraan tanpa driver Rp 250 ribu per 12 jam atau Rp 325 ribu per 24 jam dengan durasi sesuai jam sewa yang sebenarnya.
Menyewakan mobil tanpa driver membawa konsekuensi berbeda dibanding bila menyewakan komplit bersama driver. Selain menghadapi resiko hilang, menyewakan tanpa driver membuat biaya perawatan menjadi jauh lebih tinggi dan kondisi kendaraan setelah 4 tahun disewakan juga jauh berbeda.
Sekarang saya sajikan perhitungannya berdasar hasil sesungguhnya dari sewa Innova AB 1173 FA setelah kendaraan dijual pada akhir tahun ke empat.
Investasi :
Uang Muka Kredit : Rp 110.000.000
Cicilan 23 kali : Rp 89.953.000
Biaya Asesoris (lapis karpet, cover jok, rear bar, foot step, garnis lampu, kunci stir) : Rp 7.000.000
Total Investasi : Rp 206.953.000
Biaya Perawatan :
Ganti Oli Mesin: Rp 5.700.000
Ganti Oli Transmisi : Rp 840.500
Ganti Aki 2 kali : Rp 940.600
Ganti Ban 2 set : Rp 9.200.000
Servis Rutin + Spare Part Lain : Rp 9.109.000
Pajak Kendaraan : Rp 10.400.000
Biaya Salon Mobil : Rp 3.704.000
Biaya Cuci Di luar (1 bulan sekali) : Rp 1.140.000
Total Biaya Perawatan : Rp 40.034.100
Penerimaan :
Penerimaan Sewa Selama 4 Tahun : Rp 210.075.000
Hasil Penjualan Kendaraan : Rp 170.000.000
Total Penghasilan : Rp 480.075.000
Sisa Hasil Usaha : Rp 480.075.000 – Rp 206.953.000 – Rp 40.034.100 = Rp 233.087.900
Perhitungan di atas adalah hasil sesungguhnya dengan catatan bahwa kendaraan saya disewakan komplet berikut driver dan BBM dengan tarif Rp 650 ribu per 12 jam, tapi penghasilan sewa untuk perhitungan rugi laba unit saya hitung berdasar tarif sewa kendaraan tanpa driver Rp 250 ribu per 12 jam atau Rp 325 ribu per 24 jam dengan durasi sesuai jam sewa yang sebenarnya.
Menyewakan mobil tanpa driver membawa konsekuensi berbeda dibanding bila menyewakan komplit bersama driver. Selain menghadapi resiko hilang, menyewakan tanpa driver membuat biaya perawatan menjadi jauh lebih tinggi dan kondisi kendaraan setelah 4 tahun disewakan juga jauh berbeda.
PREV - SEWA KENDARAAN - NEXT
mantap
BalasHapusTotal penghasilannya seharusnya 380.075.000
BalasHapusTerimakasoh koreksinya. Saya salah tulis. Penghasilan per thn 77.500.000 lebih sedikit. Jd 4 thn = 310 juta lb.
HapusIni untuk (23+1)=24 bulan= 2 tahun atau 4 tahun ?
BalasHapusKarena cicilannya hanya untuk 23 bulan
Cicilan hanya 2 thn, penghasilan selsma 4 thn disewakan
Hapus