POST TERAKHIR

13 Juli 2012

MENJADI PENGUSAHA KARTU-NAMA

Saya sempat beberapa tahun menjalankan bisnis menggunakan perusahaan kartu-nama. Ruang-kerja dan karyawan ada, kartu-nama, kop-surat dan stempel semua komplit ada, kecuali ijin-usaha.

Ketika suatu saat terjaring operasi, saya berdalih belum ada uang untuk mengurus ijin-usaha. Padahal selain bingung mau bikin badan-usaha yang bagaimana, alasan sebenarnya cuma karena gak mau repot berurusan dengan pajak. Terutana karena saat itu (sekitar akhir dekade 80an) saya banyak mendengar cerita miring tentang pajak.

Saat naskah ini saya upload Mei 2012, ketika system-informasi sudah sedemikian canggih sehingga segala bentuk pelanggaran administrasi mestinya gampang terdeteksi, perusahaan kartu-nama justru semakin marak.

Tidak sulit menemukan rental mobil, bengkel, supplier bahan-bangunan, jasa percetakan dan masih banyak lagi perusahaan lain dengan omset di atas 50 juta per bulan, beroperasi tanpa ijin-usaha lengkap. Kalaupun ada hanya sebatas ijin-gangguan. Itupun kebanyakan tidak sesuai dengan aktifitas usahanya.

Salah seorang teman saya sudah lebih dari 5 tahun mengelola rental mobil dengan 37 unit kendaraan, hanya bermodal telepon seluler, dan kartu-nama. Jangankan SIUP, ijin-gangguanpun tidak bisa diperoleh lantaran rumah yang disewa sebagai kantorpun belum punya IMB.

Saya tidak punya maksud lain kecuali sekedar menunjukkan bahwa di negeri ini, sampai level tertentu, bisnis juga bisa berkembang meski tanpa ijin-usaha. Oleh sebab itu, jangan ragu seandainya memang terpaksa harus mengawali bisnis menggunakan perusahaan kartu-nama. Dengan satu syarat, profesionalisme tetap harus dijaga.

Profesionalisme itu yang membedakan antara pengusaha tulen dengan tukang tipu yang mencoba peruntungannya di lahan bisnis.

Melakukan kesalahan adalah hal lumrah, bahkan juga dialami oleh para pakar. Tapi reaksi setelah itu, menghadapi dan bertanggung-jawab terhadap segala resikonya atau malah ngacir melarikan diri, akan menentukan apakah seseorang mampu menjadi pengusaha atau hanya tukang tipu berkedok pengusaha.



PREV MENDIRIKAN PERUSAHAANNEXT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar