POST TERAKHIR

15 Agustus 2012

STEP BY STEP

Menurut saya, langkah awal untuk menjadi entrepreneur tidak beda jauh dari bangun pagi. Buka mata, tarik nafas panjang, bangkit dari tempat tidur, berjalan keluar kamar dan seterusnya. Setiap langkah mengalir satu persatu secara urut.

Untuk membuat aktifitas sehari-hari menjadi menyenangkan dan mendatangkan kebaikan saya tidak perlu melakukan manuver berlebihan. Untuk bangkit dari tempat tidur saya tidak perlu jumpalitan ke sana kemari. Cukup satu kaki diturunkan, diikuti kaki satunya, lalu berdiri santai. Saya juga tidak perlu mendobrak pintu atau menerobos jendela untuk keluar dari kamar.

Demikian pula untuk mengawali bisnis. Kita tidak perlu melakukan gebrakan-gebrakan spektakuler atau mencari peluang usaha yang bisa mendatangkan keuntungan besar secara cepat dan gampang.

Pada dasarnya, apapun bidang usahanya, kalau dikelola secara baik, entrepreneurnya tidak gampang putus asa dan jeli melihat setiap kesempatan, pasti akan memberi hasil yang baik.

Saya mengawali bisnis dengan berjualan beras, ngider dari rumah ke rumah. Sampai bisnis saya berjalan lebih dari 6 bulan, omzet hariannya tidak lebih dari 15 kilogram. Banyak yang bertanya, kapan saya bisa kaya? Tapi saya tidak perduli. Saya terus bekerja dan tidak pernah bertanya, kapan saya bakal kaya.

Jualan beras memang tidak pernah membuat saya kaya. Tapi bermula dari beras itu saya menempa diri, mendapat banyak pengalaman, memiliki relasi dan pada akhirnya membuat saya mampu meraih peluang bisnis sarang burung walet.

Sekali waktu saya terlena. Terbawa asumsi bahwa ada komoditi tertentu yang bisa mendatangkan keuntungan lebih besar, lebih cepat dan dan lebih gampang dari sarang burung walet. Saya kejar peluang itu dengan segenap sumber daya yang saya miliki, tapi kemudian justru membuat saya kehilangan segala-galaanya.

Bagi orang lain, peluang itu memang mendatangkan keuntungan besar, tapi tidak secara cepat dan gampang, karena orang-orang itu ternyata sudah berdarah-darah terlebih dahulu sebelum mencapai sukses.

Awali bisnis Anda dari mana saja. Apapun komoditinya, selama Anda bersedia melakoni dengan sepenuh hati, separo jalan menuju sukses sudah terbuka lebar. Selanjutnya, kerjakan saja apapun yang harus Anda lakukan. Tidak perlu melakukan manuver berlebihan.

Anda tidak akan “menjadi tua di jalan” hanya karena bekerja selangkah demi selangkah. Alam semesta memiliki siklus yang harus dijalani oleh segala sesuatu. Manusia harus merangkak sebelum bisa berlari. Mobil harus menggelinding menggunakan gigi satu sebelum bisa dipacu di jalan bebas hambatan.

Jangan pernah mencoba merekayasa siklus alam sebelum memiliki kemampuan untuk itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar