POST TERAKHIR

23 Maret 2012

JANGAN ANGGAP REMEH AKUNTANSI

Pengalaman saya, punya karyawan pembukuan dan menyewa konsultan pajak tidak menjamin akan terbebas dari kesalahan akuntansi pajak.

Sebelum ngerti akuntansi saya beranggapan bahwa setiap orang yang pernah belajar akuntansi otomatis ngerti akuntansi pajak, dan sayapun beranggapan kalau sudah bayar pajak dan setor laporan, semua urusan pajak akan beres dengan sendirinya.

Ternyata saya tetap kejeblos. Lalu salah siapa? Karyawan pembukuan saya hanya lulusan SMEA, jelas tidak bisa disalahkan, karena dia sudah bekerja sesuai dengan tugasnya. Konsultan yang saya bayar, ternyata cuma tahu cara ngisi SPT. Hitungan hutang pajak yang menurut pengakuannya bisa dibuat kecil ternyata cuma hasil rekayasa ngawur. Kalau realitanya seperti itu, suka atau tidak, semua telunjuk berbalik mengarah saya sendiri.

Tapi, masalah besar itu ternyata bermula dari satu kelalaian sepele: Saya tidak ngerti apapun mengenai akuntansi keuangan, sehingga ketika karyawan saya memberitahu kalau pembukuannya harus begini begitu, sayapun hanya bisa manut, karena bagi saya, yang penting ada catatan mutasi keuangan. Lalu ketika karyawan saya ngaku tidak bisa ngetung pajak dan ngisi SPT tahunan, dengan enteng sayapun menyewa konsultan pajak.

Saya sering menunggui saat karyawan dan konsultan saya menghitung pajak tahunan. Tapi lantaran tidak ngerti apa-apa, saya hanya jadi penonton. Persis seperti nonton lawakan tapi tidak paham bahasanya.

Pengalaman pahit itu membuat saya semakin melek, bahwa resiko bangkrut bukan hanya mengancam dari sisi investasi dan marketing saja, tapi juga bisa nongol dari balik administrasi perusahaan yang sebelumnya saya anggap remeh



PREV ADMINISTRASI UKM - NEXT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar