POST TERAKHIR

30 November 2009

MEMANG TIDAK SULIT, TAPI JUGA TIDAK GAMPANG


Dari berbagai pengalaman selama belajar budidaya, saya mendapati bahwa budidaya belut ternyata tidak segampang perkiraan semula. Bagian yang paling membutuhkan kesabaran, menurut saya, adalah saat proses membuat media. Bahkan ketika saya mengerjakan dengan komposisi bahan dan prosedur sesuai dalam buku referensi, tetap tidak berhasil.

Perlu beberapa kali percobaan dengan berbagai jenis bahan, termasuk menggunakan jurus setengah ngawur lantaran nyaris putus asa, sebelum akhirnya saya menemukan komposisi yang pas dengan kondisi lingkungan tempat saya melakukan budidaya.

Saya sangat yakin, kondisi lingkungan tempat bahan berasal serta kondisi lingkungan tempat budidaya sangat menentukan perbandingan bahan maupun susunan komposisi. Terbukti ketika saya pindah lokasi, “formula” yang semula saya anggap pas, ditempat baru ternyata tidak disukai belut.

Ketika kemudian saya menemukan komposisi yang pas, sesuai dengan kondisi lingkungan tempat budidaya, saya menghadapi kendala baru ketika kemudian berniat membuat media dalam jumlah lebih banyak. Salah satu komponen media yang sulit dicari dalam jumlah banyak adalah lumpur.

Kalau sekedar asal lumpur memang tidak sulit, tapi setelah saya mencari lumpur dengan kualitas tertentu, ternyata tidak mudah. Kalaupun barangnya tersedia, pemilik lahan tidak rela lumpur sawahnya diambil dalam jumlah banyak. Lalu ketika saya mencari ditempat lain, ternyata kualitasnya tidak sama.

Walaupun akhirnya saya bisa mengatasi masalah itu, tetap saja harus melalui beberapa kali uji coba yang menguras pikiran, tenaga, kantong, sekaligus butuh semangat pantang menyerah yang luar biasa.

Memang ada beberapa teman yang bernasib mujur, mendapat lokasi budidaya yang ideal, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan seperti saya dalam menyiapkan media, namun ternyata mereka menghadapi kendala pada tahapan lain. Entah belutnya gampang terserang penyakit atau pertumbuhannya lambat. Pokoknya, pasti ada kendala yang harus diatasi sebelum akhirnya bisa bernafas lega.

Saya rasa, bagi para pemula memang sebenarnya tidak ada yang gampang. Tapi itu semata-mata hanya karena para pemula belum tahu bagaimana cara mengerjakan dengan benar. Setelah tahu, ya …. tetap saja tidak gampang.

Saya bilang tidak gampang. Bukan sulit. Soalnya saya tidak ingin memberi gambaran keliru seolah-olah budidaya belut bisa dikerjakan sambil lalu, segampang membalik telapak tangan. Lalu, ketika kemudian ada yang tidak berhasil, saya katut dituduh menipu.



PREV BUDIDAYA BELUT- NEXT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar